Amerika membuat senjata laser terbaru yang dinamakan dengan Compact Laser Weapons System. Senjata ini merupakan senjata yang lebih serbaguna ketimbang senjata laser buatan lamanya yang diamakan HEL MD (High Energy Laser Mobile Demonstrator), sebuah sistem yang dikembangkan oleh Boeing guna dipasang di atas kendaraan US Army.
“Anggap saja seperti obor las ditembakkan pada target, tapi dari jarak ratusan meter," ujar Isaac Neal, salah satu insinyur Boeing. “Jika kamu yang menjadi target senjata laser ini, maka kamu nggak akan tahu darimana asal tembakan itu atau bahkan kamu nggak akan sadar apa yang sedang terjadi.” Lanjutnya.
Dalam tes terakhir, senjata laser yang cukup untuk dibawa dalam koper ini mampu menemukan, mengarahkan, lalu menembak sebuah drone yang terbang di daerah percobaan, Point Mugu, California. Senjata laser ini bertindak cepat, cuma butuh sekitar 15 detik untuk menghanguskan dan melelehkan drone tersebut.
Menurut Neal, waktu reaksi yang cepat sangat dibutuhkan dalam pertempuran. Compact Laser Weapons Systemmemiliki empat bagian utama yang membantu mengubah energi murni menjadi kekuatan yang mematikan. Senjata ini memiliki baterai, sebuah pendingin yang menjaga sistem menjadi agar tidak terlalu panas, laser bertenaga 2-kilowatt, dan "beam director" yang menembakkan sinar laser pada sasaran/target yang dituju.
Senjata Compact Laser Weapons System ini sengaja dibuat lebih ringan daripada HEL MD agar mudah dibawa kemana saja. Keuntungan dari senjata laser ini adalah senjata ini bisa dipakai dimana saja. Dalam percobaan, senjata laser ini hanya menembak sebuah pesawat tanpa awak, namun tujuan sebenarnya adalah senjata laser ini diciptakan untuk menumbangkan peluru mortar, misil, dan senjata artileri kecil lainnya.
biaya yang dikeluarkan untuk senjata ini sedikit sekali, menarik sekali. Militer AS hanya butuh biaya listrik untuk menyalakan laser. Tahun lalu di Washington DC, kepala penelitian angkatan laut, Laksamana Matthew Klunder mengatakan kepada wartawan bahwa menembakkan 30-kilowatt senjata laser Angkatan Laut hanya membutuhkan biaya kurang dari satu dolar (kurang dari 15 ribu rupiah) per tembakan.(jalantikus)
